Effendi Simbolon Membahas Megawati Mundur, PDIP: Itu Adalah Hasil dari Pertemuan dengan Jokowi

Mantan kader PDIP, Effendi Simbolon, dalam sebuah pernyataan menyinggung agar Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mundur setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Simbolon juga disebut mendapat dukungan dalam pandangannya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), keduanya pernah menjadi kader PDI Perjuangan.

Juru bicara PDIP, Guntur Romli, menduga bahwa pandangan Simbolon merupakan hasil dari pertemuan dengan Jokowi. Romli juga merujuk pada pernyataan Megawati Soekarnoputri pada 12 Desember 2024, yang menyebut adanya upaya untuk mengacak-acak PDIP. Menurut Romli, Simbolon secara tidak langsung mengonfirmasi pernyataan Megawati.

Romli menyatakan keyakinannya bahwa penetapan tersangka terhadap Hasto merupakan orderan politik untuk menekan Megawati. Dia merujuk pada klaim tersebut sebagai bukti lebih lanjut terkait upaya mengganggu partai.

Pernyataan Guntur Romli:

• Pengaruh Pertemuan dengan Jokowi: Guntur Romli menyebut, “Effendi Simbolon baru bertemu dengan Jokowi, mungkin itu hasil pertemuan mereka yang sama-sama pecatan PDI Perjuangan.”

• Konfirmasi terkait Ancaman pada PDIP: Romli menyatakan, “Maka sudah benar apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati tanggal 12 Desember ada yang mau mengawut-awut (acak-acak) partai.”

• Tuduhan Orderan Politik: Romli menegaskan, “Maka kami semakin yakin, penetapan tersangka pada Saudara Sekjen (Hasto Kristiyanto) merupakan ‘orderan politik’ sebagai pintu masuk menekan Ibu Megawati mundur.”

Tanggapan Effendi Simbolon:

Sebelumnya, Effendi Simbolon menyatakan rasa prihatin terkait masalah hukum yang menimpa PDIP. Sambil mengakui petaka yang dihadapi partai, Simbolon menyampaikan perlunya evaluasi menyeluruh di internal partai, termasuk dari posisi ketua umum. Ia mendukung pembaruan total dalam struktur kepemimpinan PDIP.

• Evaluasi dan Pembaharuan PDIP: Effendi menyatakan, “Harus diperbaharui ya semuanya, mungkin sampai ke ketua umumnya juga harus diperbaharui, bukan hanya level sekjen ya. Sudah waktunya lah, sudah waktu pembaharuan yang total ya.”

Simbolon’s statements were made following KPK’s naming of PDIP’s Secretary-General, Hasto Kristiyanto, as a suspect in a corruption case. Guntur Romli, the spokesperson for PDIP, insinuated that Simbolon’s remarks were influenced by a meeting with Joko Widodo, as both were former members of PDI Perjuangan. Romli further suggested that Simbolon’s comments aligned with Megawati Soekarnoputri’s previous assertion of external threats to the party.